Tinjauan atas Age-related Macular Degeneration

Age-related macular degeneration (AMD) merupakan penyakit degeneratif makula yang mengakibatkan gangguan penglihatan sentral pada usia lanjut. AMD didapatkan sekitar 5,8% individu dengan kebutaan, penyebab kebutaan keempat terbanyak di dunia. Faktor risiko meliputi usia, genetik, merokok, dan nutrisi. diklasifikasikan menjadi non-neovaskular (dry) neovaskular (wet). Pada tahap awal sering tidak bergejala, lanjut dapat ditemukan hilang disertai distorsi visual gambaran drusen, geographic atrophy, atau neovaskularisasi koroid pemeriksaan fundus. Pencitraan retina diperlukan untuk menentukan tata laksana sesuai derajat penyakit. Penanganan saat ini ditekankan observasi kemampuan pasien mengenali perubahan fungsi serta deteksi dini koroid. Modifikasi gaya hidup, seperti berhenti merokok suplementasi nutrisi, dilakukan mencegah progresivitas AMD. Terapi anti-VEGF (vascular endothelial growth factor) pilihan neovaskular. is a degenerative disease causing impaired central vision in elderly. occurs approximately 5.8% of individuals with blindness; it the fourth leading cause blindness world. The risk factors include age, genetics, smoking, and nutrition. classified into non-neovascular neovascular (wet) Early often asymptomatic, loss distortion can happen later stages. Drusen, or choroidal neovascularization be observed fundus examination. Retinal imaging needed to determine management according stage disease. Current emphasized through observation patient’s ability recognize changes function as well early detection neovascularization. Lifestyle modifications such smoking cessation nutritional supplementation prevent progression Anti-VEGF therapy currently an option for